Dari kecil saya tidak pernah bermasalah degan makanan, asalakan
rasanya masuk akal dan tidak pahit. Oh tapi saya suka beberapa rasa yang tidak
masuk akal seperti nasi dengan es sirup waktu kecil. Saya adalah tipikal orang
pemakan segala, tidak pilih-pilih makanan asalkan bersih dan enak hehe. Semakin
saya besar kebiasaan suka makan ini agak sedikit mengusik saya karena ternyata
beberapa teman lelaki yang sempat dekat dengan saya tidak menyukai kebiasaan
makan saya ini. Kamu tau, saya sangat sedih. Bagi saya makanan adalah
kebahagiaan, bukan doi saja yang bisa membuat bahagia. Padahal saya rasa
makanan tidak banyak berperan dalam mengubah berat badan saya, meskipun saya
tergolong tidak kurus tapi saya rasa masih jauh juga dari kata gemuk. Puncak-puncak
saya gemuk adalah ketika SD kelas 4 atau 5, saya lupa. Berat badan saya waktu
itu mencapai 48kg dan sehari bisa makan empat sampai delapan kali. Saya rasa
itu tidak murni dari keinginan saya sendiri untuk makan, pasalnya saya
mengonsumsi vitamin pada saat itu. Saya mengonsumsi vitamin dikarenakan saya
sakit, dan vitamin tetap saya minum ketika sembuh dan akhirnya nafsu makan saya
meningkat drastis. Masuk SMP berat badan turun banyak karena jauhnya sekolah
dan saya bersepeda, padatnya aktifitas, dan makan saya lebih sedikit. Dari dulu
sampai sekarang saya adalah penggemar jajan yang berbau minyak dan hangat, saya
rasa ini memang tidak sehat. Saya bisa jajan banyak dan sampai lupa makan
karena kekenyangan jajan. Saya juga suka makanan ringan yang rasanya asin dan
pedas. Saya tidak terlalu antusias dengan makanan manis, tapi kalau minuman
manis sih beda cerita hehe. Karena saya suka makanan, saya selalu antusias
dengan usaha makanan apapun bentuknya. Ibu saya juga penyuka makan, beliau
adalah orang yang sering mencoba warung ataupun kedai makanan baru. Ibu adalah
orang yang bisa menilai makanan enak atau tidak hanya dari penampilan luarnya,
hebat bukan. Nah tapi keahlian tersebut belum menurun pada diri saya hmm…
0 komentar:
Posting Komentar